oleh sora9n
Anda mahasiswa? Kalau begitu, bergabunglah bersama kami. Dalam pergerakan menuju kebaikan, keselamatan, dan kemaslahatan kita bersama. Demi kebaikan kita, seluruh mahasiswa di Indonesia. Dengan ini saya nyatakan bahwa “FUNDAMENTALISME ISLAM HARUS DIDUKUNG!!”
Mengapa fundamentalisme Islam perlu didukung? Kenapa tanya! Jelas-jelas sistem ideologi inilah yang bisa membawa kemaslahatan bagi para mahasiswa. Tak peduli jurusan Anda, tak peduli siapa dosen Anda. Kalau Anda mengikuti pergerakan ini, maka Anda telah bergerak satu langkah menuju perbaikan kualitas hidup Anda.
Tapi, mengapa kita harus menerima fundamentalisme tersebut? Bagaimana kalau saya adalah seorang nonmuslim?
Ah, itu tidak masalah. Tak peduli agama Anda, tak peduli ras ataupun keturunan Anda. Sistem ini akan membawa keadilan yang lebih baik bagi kita — asalkan Anda memang mahasiswa, tiada masalah.
Tapi, bagaimana bisa? Anda mungkin bertanya.
Baik — dengan ini saya berikan alasannya. Satu-per-satu, dengan penjelasan sebaik mungkin seperti yang saya bisa. Silakan dibaca dan dipikirkan baik-baik. π
***
Keuntungan Pertama: Beberapa Matakuliah Anda akan Dihapus!
Matakuliah yang akan dihapus pada umumnya terdapat pada jurusan-jurusan di bawah ini. Alasannya? Tentu saja karena isinya berlawanan dengan semangat agama. π
- 1. Di Jurusan Astronomi dan Fisika
Anda mempelajari ilmu falak? Tak perlu khawatir! Dengan berkuasanya fundamentalisme Islam, maka Anda tak perlu repot lagi belajar keras. Astronomi modern ternyata hanya mengajarkan bid’ah!! Ilmu tersebut mengajarkan kebohongan bahwa planet mengelilingi bintang dan bumi mengelilingi matahari.
Jelas-jelas ini salah. Karena fakta yang benar adalah Matahari Berputar Mengelilingi Bumi. Tidak ada lagi penjelasan selain itu, karena demikianlah yang disampaikan secara terang dalam kitab™.
Apa, berani menentang? Kafir kamu. πΏ
2. Di Jurusan Biologi
Tak pelak lagi, inilah bidang yang akan dibabat habis. Jelas-jelas Teori Evolusi itu menafikan ciptaan Tuhan[1]. Jelas-jelas seorang ilmuwan muslim zaman baru memproklamirkan bahwa teori itu telah runtuh walaupun hoax.
Mengajarkan Teori Evolusi adalah fitnah tingkat tinggi. Hanya orang kafir lagi munkar yang mau mempercayainya sekalipun terdapat gejala seperti spesiasi, homologi, dan resistensi antibiotik. Oleh karena itu. Sehubungan dengan dosa ini. Maka, seluruh jurusan biologi akan dibekukan dari kegiatan pengajarannya! πΏ
3. Di Jurusan Ekonomi
Anda belajar ekonomi? Sering bosan berhadapan grafik-grafik aneh nan njelimet? Atau akuntansi, di mana berbagai contoh kasus pembukuan sering membuat Anda seolah kram otak?
Jangan khawatir! Dengan berkuasanya fundamentalisme Islam, maka jurusan Ekonomi dan Akuntansi juga akan di-abolish. Bukankah ajaran agama menekankan untuk melupakan dunia dan mengejar akhirat? Zuhud adalah jalan hidup sejati. Ekonomi yang menimbulkan rasa cinta pada uang dan dunia tidak selayaknya dipertahankan.
Oleh karena itulah, tidak akan ada matakuliah terkait ekonomi dan sebangsanya di bawah kekuasaan mereka. Anda pasti senang bukan? π
4. Di Jurusan Filsafat
Di jurusan ini, Anda pasti pernah berkenalan dengan filsafat Barat. Dari Hegel sampai Kant, hingga Heidegger dan Bertrand Russell. Semua yang berbau Barat. Yang konon banyak diwarnai pemikir agnostik hingga bahkan kafir alias tak ber-Tuhan.
Nah, jurusan ini juga akan LANGSUNG dibekukan!! Tak tahukah Anda bahwa para kafir ini sedang berusaha mencuci otak generasi muda kita? Salah-salah, anak-anak kita sendirilah yang akan menghancurkan nilai-nilai Islam™! Oleh karena itu, mempelajari omong kosong mereka tidak boleh dibiarkan. Jurusan filsafat akan langsung dibekukan!! π
Di samping itu, epistemologi dan ilmu logika juga akan disapu bersih dari perkuliahan. Mengapa? Karena, paham Pokoknya™ itulah yang paling benar! π
Keuntungan Kedua: Tidak Akan Ada Politik Kampus
Ya, tidak akan ada politik kampus. Mengapa tidak ada? Karena pemimpin hanya akan dipilih dengan baiat, yang harus mendapat restu pengangkatannya dari seorang mufti besar. Demokrasi dan pemilu? Bid’ah itu! Itu hanyalah propaganda Barat™ dan Yahudi™ laknatullah™ untuk menghancurkan umat Islam dari dalam. πΏ
Tunggu sebentar, Anda bertanya. Apa untungnya kalau politik kampus diberangus? Itu kerugian namanya!
Kerugian? Jelas tidak. Justru Anda mendapat keuntungan dengan itu. Di samping mendapat waktu lebih banyak untuk memperdalam studi, Anda juga punya lebih banyak waktu untuk beribadah/mendekatkan diri pada Tuhan. Bukankah sebaik-baiknya pekerjaan adalah menabung amal untuk persediaan di kampung akhirat? π
Keuntungan Ketiga: Anda akan Menjadi Pria yang Sabar, Diberkati, Mulia, dan Bermartabat
Lho, kok bisa?
Jelas bisa. Karena Anda yang tadinya suka ngelaba dan ngecengin para gadis di kampus kini terpaksa menahan pandangan Anda. Yang tadinya bisa mengobrol dan tertawa lepas dengan mereka kini menjadi lebih santun dan tidak ceplas-ceplos seperti dulu.
Mengapa? Karena, eh karena para gadis itu kini dibungkus dengan burqa nan lebar disertai cadar. Mereka bahkan diharuskan untuk lebih banyak tinggal di rumah dan merendahkan suara mereka ketika berbicara.
Tentunya dengan berlakunya peraturan itu, Anda akan menjadi pria yang lebih sopan, mampu menjaga nafsu, dan bermartabat. Konon katanya, menjaga nafsu itu syarat penting buat mencapai surga, lho. π
Keuntungan Keempat: Anda tak Perlu Lagi Gentar Bertanya pada Dosen
Anda pasti pernah mengalami saat Anda bingung pada saat kuliah. Meskipun begitu, Anda merasa grogi untuk bertanya pada dosen — entah itu karena Anda malu, atau Anda takut harga diri Anda jatuh karena bertanya. Kini, tak usah khawatir!
Dengan pemahaman Pokoknya™, semua itu akan sirna seketika. Karena dosen Anda adalah orang yang berilmu™, maka Anda percaya bahwa apa yang diucapkannya adalah hal yang benar. Tak mungkin beliau itu salah, karena argumennya sudah dilengkapi dengan dalil yang sejalan dengan penafsiran golongan terdahulu yang lurus™. π
***
Seperti bisa Anda lihat, berbagai keuntungan di atas sangatlah positif dalam kehidupan kita sebagi mahasiswa. Coba bayangkan: kita tidak perlu lagi menjumpai pelajaran-pelajaran menyebalkan yang akan dihapus itu. Kita bisa menjadi manusia yang lebih taqwa dan bermartabat. Di samping itu, kita pun masih mendapatkan pula jaminan keuntungan di kampung akhirat karena telah mengikuti jalan kaum terdahulu yang lurus™.
Oleh karena itu, para mahasiswa di luar sana. Sudah selayaknya kita dukung fundamentalisme Islam di negeri kita ini!!! πΏ
*hiduuuuuppp…..* π
—–
Footnote(s):
[1] Untuk diskusi mengenai Teori Evolusi dan kedudukannya terhadap agama, silakan baca post saya (dan komentar-komentarnya) berikut ini:
Perlu Anda ketahui bahwa Teori Evolusi tidak eksplisit menyatakan bahwa manusia berasal dari kera; dan tidak otomatis membuktikan bahwa atheisme adalah benar. Selanjutnya bisa dibaca di link-link di atas. π
—–
Catatan Akhir:
Just in case you don’t get the idea, post ini ditulis dengan menggunakan gaya bahasa satire dan ironi. π
November 8, 2007 at 2:28 pm
*ngakak sampai rahang lepas*
Btw, nasibnya jurusan-jurusan seperti fotografi dan desain komunikasi visual gimana, ya? π Belum lagi sastra (dengan majas-majas yang mengajarkan kemusyrikan) dan seni tari (yang tidak agamis) serta seni musik (apalagi)? π
Dan lagi, kampus itu ‘kan percampuran antara pria dan wanita? Bubarkan saja sekalian! π
*pasang rahang*
*ngakak lagi*
p.s. Ejaan nama Mr. Russell itu L-nya dua, lho. π
November 8, 2007 at 2:30 pm
@ Kopral Geddoe
Hancur, hancur…
Ganyang, ganyang…
Ah, OK. Dibetulin deh, makasih masukannya. π
November 8, 2007 at 3:48 pm
huahahaha… geli aja ama peringatan tentang gaya penulisan yang dipake.
November 8, 2007 at 3:52 pm
@ emyou
Belajar dari pengalamannya mbah wadehel, saya ngasih catetan itu buat pencegahan. Banyak pembaca yang suka nggak hati-hati, soalnya. π
*ntar saya dituduh pro betulan lagi*
November 8, 2007 at 4:52 pm
wehehehe…
bener tuh kata Kopral Geddoe
bubarkan saja kampus sekalian..
tulisan yang sangat menohok..
π
November 8, 2007 at 5:27 pm
Jelas sekali, anda telah kafir ya akhi!!!
November 8, 2007 at 6:14 pm
November 8, 2007 at 7:29 pm
aaahhh… I miss this feeling…
Mantab anak muda! Sudah sejak lama saya merasa pendidikan kita salah. Kenapa mesti belajar, wong mikir saja kita itu ga boleh!
Saya kecewa dengan banyaknya jurusan yang bertentangan dengan kebenaran, jurusan bahasa inggris misalnya, almamater saya ini benar-benar haram adanya karena mengajarkan bahasa orang kafirβ’.
Padahal, kitabβ’ itu diturunkan dalam bahasa padang pasir!
Akibatnya, pikiran kita terkontaminasi dengan budaya dari bahasa itu, padahal budaya yang boleh itu cuma budaya padang pasir, yang lain haram!
Catatan:
Just if you donβt get the idea, comment ini ditulis dengan menggunakan gaya bahasa satire dan ironi. π
November 8, 2007 at 7:42 pm
mana keuntungan buat (calon mantan) mahasiswa ilmu komputer???
nak ilkomp juga bakal merugi…ndak bisa ndonlot yg ada gambar2nya lagi, apalagi gambar saru π
November 8, 2007 at 9:55 pm
Jurusan ekonomi kayaknya nggak bakal ditutup deh, kan sekarang lagi ngetrend ekonomi syariah (bahkan di institusi dan negara sekuler sekalipun). Dan lagi, bukannya salah satu pekerjaan yang ‘disukai’ dalam Islam itu adalah berdagang ya (berhubung Sang Nabi dan kawan-kawannya, if not the majority of Arabic community, adalah pedagang)? Setahu saya bahkan para teroris lokal kita pun berbisnis voucher HP (selain merampok dan dapet suplai dari luar) untuk mendanai jihadnya π
November 8, 2007 at 10:09 pm
Tambahan lagi mengenai penyesuaian jurusan pasca berkuasanya Fundamentalisme Islam:
Jurusan Astronomi – Semoga mereka menemukan metode melihat bulan yang ‘benar’ sehingga lebarannya bisa bareng.
Jurusan Filsafat – Hmmm… jadi mempelajari filsuf-filsuf Islam macem Ibnu Sina atau Ibnu Rushdi? Tapi seinget saya juga sih, ada golongan fundamentalis yang menganggap mereka itu bid’ah…
November 8, 2007 at 10:31 pm
HETRIX!!! Ahahahaha… *hattrick pertama di WP*
Tentang politik kampus, apa yakin bakal anteng-anteng aja pasca berkuasanya fundamentalisme Islam? Since there are so many fundamentalist factions that claim their Islam is the ‘right’ one, I don’t think the political atmosphere in campus is going to cool down; In fact, it might be more fierce.
Disclaimer: Saya bukan orang Islam, jadi maaf jika ada komentar2 di atas yang kurang tepat. Mohon koreksinya π
November 8, 2007 at 11:14 pm
Ibnu Sina nggak percaya kalau jiwa manusia bisa dibangkitkan secara abadi; dan dicap sesat oleh Ghazali.
Ibn Rushd berani-beraninya meneliti paradoks omnipotensi.
Jadi yang begini ini nggak akan ada di kurikulum fundamental. π
November 9, 2007 at 1:39 am
“TOBATLAH KAMU, WAHAI MANUSIA KAFIR !!!
BERTOBATLAH KAMU SESUNGGUHNYA FUNDAMENTALIS ISLAM ADALAH YANG TERBAIK BAGI KALIAN !!! TIRULAH TEMANMU YANG SELALU BERJIHAD SEPERTI FPI,HISBUT TAHIR,WAHABI DLL”
WAHAHAHAHAHAHAHAH…WHAHAHAHAHAA…WAHAHAHAHAHA
UHUK…UHUK… (KETAWA SAMPAI BATUK2)
Salam kenal – RETORIKA.
Sungguh, masbro yang satu ini tembakanya langsung mengena (Ingat Vassily Zaitsev)
iya sih, mata kuliah berkurang, nonton tipi ndak boleh, nyang boleh cuma ada tiga hal :
1.Manjangin jenggot (biar kayak kambing)
2.Pake celana ngatung (waspada banjir tinggat 1)
3.ngerakit C4 huehehehe
WHAHAHAHAHAHA SUMPAH LUCU CUK, LUCUUUUUU :mrgeen:
Udah ah ke wc dulu, sampe kecepirit nih …
November 9, 2007 at 9:32 am
duh, saya gak begitu setuju dengan ini…
kalau gitu bahasa indonesia, swahili, sunda, prancis [selain bahasa arab] kafir?!?
tapi saya setuju dengan fundamentalisme islam
November 9, 2007 at 9:48 am
@ morishige
Wah, jangan begitu. Kalau langsung begitu, nanti nggak ada mahasiswa yang bakal ‘terbahagiakan’. π
Ingat dong, propaganda ini kan ditujukan pada mahasiswa.
Well…
:::::
@ Agiek
Janganlah marah begitu. Kata-kata “kafir” dari orang kafir justru menunjukkan bahwa saya ini beriman, lho. π
*ditimpuk batu*
:::::
@ warnetubuntu
*ikut mengaminkan*
:::::
@ manusiasuper
Benar ya akhi… ada begitu banyak kebatilan dalam dunia pendidikan kita yang sekarang. π¦
Aaah! Kupipes, kupipes!
:::::
@ Shelling Ford
Keuntungannya, anak ilkomp nggak perlu ikut kuliah lagi. Karena komputer akan dianggap sebagai benda yang membawa mudharat, sehingga akan dilarang penggunaannya di masyarakat. πΏ
Jelas-jelas komputer itu bisa menampilkan gambar makhluk bernyawa™, menampikan website yang merusak Islam™, dan menyebarkan taqrabu zina. Oleh karena itu, komputer harus dijauhkan dari sendi kehidupan umat! πΏ
π
:::::
@ Catshade
IMO, AFAIK, sebetulnya bank & perekonomian syariah itu merupakan modifikasi sistem perbankan konvensional, dengan tujuan meminimalisir unsur riba (perbungaan). Ada perbedaannya dengan ekonomi Islam masa lalu — yaitu bahwa Ekonomi Syariah mengakui penggunaan surat berharga dan uang kertas. (CMIIW)
Kalo menurut sistem “asli” Islam, yang berlaku sebagai alat tukar hanya emas (dinar) dan perak (dirham). Nilai keduanya hanya tergantung pada nilai logam tsb; dan dengan begitu sistem ini nggak akan terganggu dengan fluktuasi kurs mata uang.
Selengkapnya di [sini]
Aha, yang itu memang betul. Tapi beberapa golongan Islam yang lebih puritan lebih memilih untuk zuhud, yaitu sebisa mungkin meninggalkan keduniaan untuk menyempurnakan agama. π
Mungkin kalo dalam Kristen ini mirip doktrin Kemiskinan Suci. CMIIW. ^^
Kalo yang jual DVD/VCD bajakan ada nggak ya? π
That’s what I meant . Sebetulnya memang ada cabang filsafat Islam yang lumayan established dan berkembang sampai sekarang. Meski begitu, tetap ada beberapa anggapan bahwa filsafat itu ‘berbahaya’ untuk orang yang pemahamannya belum kuat; sia-sia karena mustahil mencapai Tuhan, etc, etc.
Ada juga sekte/pergerakan Islam yang selalu mengedepankan filsafat-logika, e.g. Mu’tazilah. Tapi, biasanya, mereka ini sering bentrok sama kelompoknya para konservatif yang kita kenal di WP. π
*kesambet*
Bicara apa Anda™? Sudah tentu keadaan bakal jadi lebih tenang. Kalau mereka berani melawan pilihan yang berdasarkan dalil yang lurus™, maka mereka siap dikafirkan. Kalau sudah begitu, kita serahkan pada masyarakat.
Dalam waktu beberapa lama, pasti akan timbul keresahan, dan masyarakat akan merata-tanahkan tempat mereka nongkrong dan bermarkas. Itu harusnya cukup untuk jadi pelajaran bagi kelompok lain di masa depan. πΏ
*megalomaniak mode = on* π
—–
BTW, selamat atas hetrik-nya ya. Jarang-jarang lho ada hetrik bermutu tinggi kayak begitu. π
*hei, sadarlah kalian tukang hetrik yang cuma nyampah*November 9, 2007 at 10:00 am
@ Kopral Geddoe
Jangankan yang begitu. Filsafat alam (yang lebih dekat) aja diabaikan, kok. π
:::::
@ RETORIKA
Ah, salam kenal juga. π
Huehehe, makasih, makasih… ^^
*kesambet*
Heh, apaan tuh Vassili Zaitsev! Kamu™ mengidolakan tentara kafir™ Soviet™ yang tidak beragama™ itu? Kafir kamu™! πΏ
*kesambet off*
Ah, silakan. Jalan aja dikit ke belakang, habis itu belok kiri. WC-nya ada deket situ. π
:::::
@ atmo4th
Hush, itu kan om Mansup melebih-lebihkan. Lha orang-orang Salafy/Wahhabi dan FPI kan juga pake bahasa Indonesia kalo ngobrol. π
Tentunya nggak masalah, kalau fundamentalisme yang dimaksud adalah fundamentalisme dalam spirit rohani/hubungan vertikal dengan Tuhan. Tapi beberapa fundamentalis Islam kan cenderung merusak dan intoleran pada sesama… e.g. FPI, geng Imam Samudra.
Ada juga sekte Wahhabi yang mengkafirkan golongan lain semacamnya Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh, dan Ikhwanul Muslimin.
Kalo udah cenderung menyalahkan dan menyerang sesama, barulah fundamentalisme itu tak bisa diterima. Gitu sih, IMHO. π
November 9, 2007 at 10:19 am
wadoh, klo semua ilmu diberangus, dosen ama guru mangan opo?
yeah, yg penting jd org islam hrs bnyk blajar ama nanya, biar gak kesesat di jalan (basi bgt naseatnya)
November 9, 2007 at 2:31 pm
Keuntungan kelima : semua mahasiswa bakal berkumpul di syurga, Insya Allah.
Tuh, tambahin! πΏ
November 9, 2007 at 8:15 pm
tambahan buat no.19
dengan ditemani 70 bidadari siap pakai…ajiiiibbb!!! nikmatnya surga π
November 9, 2007 at 10:07 pm
Maka dari itulah wahai orang orang KAPIR, BETOBALTLAH ENGKAU, SEBELUM WAJAHMU DI BENAMKAN KEDALAM LUMPUR YANG PANAS…
IKUTILAH MAHNAJ SALAFY MELALUI USTAD MAHA AGUNG ANTO SALAFY
BACA LINK :
http://retorika.wordpress.com/2007/11/09/antosalafy-badut-wordpress/
heheheh
peace broo !!! xixixixixii
November 10, 2007 at 3:28 pm
Huh
Jujur gw bingung, dengan kalian semua author di OMG ini.
Sejauh ini, dr baca2 tulisan kalian … kupikir si antosalafy yg bikin ulah, but … stlh baca sana sini … koq gw jadi mikir, kalian juga ikut andil ya dengan membiarkan keributan ini berlarut-larut
cieh, logger basodara hanya sekedar ikon ntah berapa bulan yang lalu
*ansab*
November 10, 2007 at 3:58 pm
@ Luthfi
Hmm, memangnya fundamentalisme cuma punya antosalafy aja?
Tulisan ini nggak ada hubungannya dengan nyari ribut dan sebangsanya. Cuma sekedar refleksi atas apa yang sering saya (sebagai penulisnya) lihat dan alami.
That said, seandainya pun para salafy semuanya mundur dari blogosphere esok hari, tulisan-tulisan sejenis ini bakal masih bermunculan kok. Karena ini opini, bukan reaksi. π
Apa boleh buat. Semua opini pasti punya penentangnya, kok. Apalagi kalo udah menyangkut agama dan keyakinan…
Hmm, jadi lebih baik diam untuk kedamaian? That’s how Javanese culture gotten left behind. Toleransi apa yang salah, yang penting harmoni dalam damai.
Seperti yang sudah saya bilang, ini nggak ada hubungannya dengan blogger dan blogosphere. Ini opini. Kalau Anda ingin menjatuhkan opini ini, tunjukkan bahwa tulisan ini off-base dan nggak akurat. Bukannya berlindung di balik alasan “persaudaraan”… kalo begitu mah semua orang juga bisa. π
November 10, 2007 at 4:12 pm
Well, jujur gw gak bisa nulis opini dengan baik. Gw cuman bisa bantah π
Gw liat dr aneka link trekbek yang elo buat.
Hebat, udah pinter ngeramal. Dimana belajarnya?
Kenapa si Java di bawa2? Ada data yang valid dan meyakinkan?
Yakin?
Menjatuhkan? serasa lagi ngadu ilmu. Gak, aku gak kompeten untuk itu
Siapa yang berlindung?
*gag merasa*
November 10, 2007 at 4:47 pm
@ Luthfi
Trekbek saya kan dikirim buat memperkuat isi tulisan saya. Link kan salah satu bukti yang membuat tulisan saya nggak off-base di Internet. Betul? π
Kan saya bilang seandainya.
Ups, sori; kelepasan. Saya nggak sengaja menyarikan dari contoh beberapa orang di sekitar saya aja. Subyektif; jadi mohon maaf.
Kalo penelitian ilmiahnya, kayaknya belum ada. π
Begini, penjelasannya kira-kira begini:
(1) ada suatu kejadian
(2) saya merasa perlu menulisnya
(3) maka, kalau saya sanggup, saya akan tulis.
Entah itu kejadiannya di dunia nyata, ataupun di internet, saya akan menulisnya juga — sesuai dengan nomor (3). Itu yang saya maksud “nggak berhubungan dengan blogosphere”. Nggak berhubungan di sini maksudnya dari sisi sebab.
Jadi nggak betul bahwa OMG itu blogging-oriented. Intinya adalah ada topik yang mau diangkat, maka diangkatlah. Tak peduli kejadiannya di dunia nyata atopun di intenet.
Kalo kejadiannya di internet? Ya berlangsunglah trekbek. Gitu sih, IMO. π
Kan kalo mau. Habis kesannya Mas ini tadi keberatan sama isi post-nya… makanya, kalo memang begitu, saya beritahu cara untuk menjatuhkannya. π
Lha, Anda kan bilang gini tadi:
Intinya kan, Mas kurang suka dengan post di atas, karena kesannya OMG bikin gara-gara. Terus Mas menyindir, “blogger basodara hanya sekadar ikon”.
Yang saya tangkap, Mas nggak suka post di atas itu karena menurut Mas tidak sesuai dengan semangat persaudaraan. Apa betul?
Mohon dikoreksi kalau saya salah tangkap. π
November 10, 2007 at 4:50 pm
Yup, tepat π
November 10, 2007 at 5:00 pm
@ Luthfi
Ah, so. ^^
Sebetulnya kita di OMG juga nggak berniat mengganggu persaudaraan, kok. Tapi, intinya, tolong dicatat bahwa OMG itu adalah media opini. Dan dalam opini itu, hampir pasti bakal ada pihak yang tersinggung.
Jadi kita bukannya sengaja membombardir salafy atau sebangsanya di blogosphere, kecuali dalam bentuk melontarkan pendapat. Mudah-mudahan jelas ya. π
November 10, 2007 at 5:09 pm
hehhehehhehehehhehehhe
udah ah, jam kerja dah abis dr tadi
bisa2 diitung lembur ntar …
daghhhhhhhhhhhhhh
November 10, 2007 at 5:11 pm
Dah juga. n,_(^_^)
November 10, 2007 at 6:10 pm
Semoga engkau selalu setia dengan pemikiran mu itu, setidaknya untuk 10 tahun mendatang. bila tidak konsisten dengan apa yang kau tulis hari ini, bagaimana kelak kau akan ‘bertaubat’.
Telah banyak orang ‘tercerahkan’ dengan tulisan mu hari ini. Semoga engkau tetap setia, sebab bila tidak, bagaimana kau membuat mereka yg ‘tercerahkan’ itu menjadi kembali pada ‘kebutaan’.
November 10, 2007 at 9:06 pm
Wah, satir. π
Kalau ngga salah Islam bukannya juga menganjurkan kehidupan duniawi, ya? Seperti menganut ilmu dan menghidupi keluarga sendiri.
Kalau soal zuhud… jadi mengingatkan akan “Robohnya Surau Kami”.
November 11, 2007 at 6:48 pm
π
Harusnya catatan akhirnya DIGEDEIN!!
November 12, 2007 at 9:37 am
@ iben
Hmm, sudah baca link-link-nya? Sudah baca catatan akhirnya? Sebaiknya baca dulu.
Ini opini, Mas. Kalau Mas nggak suka sama opini ini, buktikan bahwa tulisan ini salah. Bukannya pakai ancaman taubat dan sebangsanya. π
Silakan saja kalau Mas lebih suka menutup mata, bahwa Syekh Wahhabi mengafirkan orang yang percaya Bumi mengelilingi matahari. Kalau Mas mau menutup mata bahwa Harun Yahya itu ilmuwan palsu, itu juga nggak papa. Tapi, kalau Mas mau menjatuhkan opini, jatuhkanlah dengan elegan.
Bukannya dengan serangan ad hominem macam itu — itu cuma menunjukkan kualitas diri Anda sendiri yang tak mampu menjawab kritik. π
:::::
@ Xaliber von Reginhild
Memang iya. Tapi, kalau melihat buku-buku agama (misal: sufisme) yang bertebaran di toko buku, kebanyakan kan menekankan “jauhi dunia dan dekatkan diri pada Tuhan”. Walaupun sejarah Islam juga mencontohkan, ada para sahabat yang beroleh kekayaan dan mendukung keuangan kaum Muslim (i.e. Abu Bakar, Utsman). Tapi kita kan lagi membahas pandangan yang lebih radikal di sini. ^^
Wah, saya belum baca, tuh. (o_0)”\
:::::
@ STR
Yah, harusnya sih. Tapi biarin aja lah. Buat melatih sense dan ketelitian pembaca juga soalnya. π
November 15, 2007 at 12:34 am
uh, walaupun saya sudah tau kalau tulisan ini satire dan ironi, saya nyaris percaya lho…
*itulah yang mungkin membedakan pengetahuan dan kepercayaan ya ?* π
Tapi gini lho,
Fundamentalisme agama punya banyak wajah. Wajah yang keras bisa dilihat pada Taliban atau Fundamentalisme Kristen Amerika (Bush dkk). Tapi banyak juga wajah lain yang lebih bernuansa “damai”, dengan tujuan utama mengembalikan mitos dalam tempat yang semestinya dalam kehidupan manusia.
Karen Armstrong menuliskan Fundamentalisme dalam Agama dengan jujur, dan hampir tanpa adanya keberpihakan ataupun tendensi apa-apa. Fundamentalisme, secara positif, berusaha menyeimbangkan kehidupan logos dan mitos dalam kehidupan manusia. Dengan asumsi bahwa saat ini, konsep “kembali ke khittah” itu sudah banyak dilupakan oleh manusia beragama. Manusia beragama, karena terpapar modernisme dan lain-lain, selalu mendahulukan logos dan melupakan adanya mitos yg menjadi penyeimbang. Sama seperti konsep Yin/Yang dalam filsafat timur.
Itulah menurut saya wajah fundamentalisme yang seperti itulah yang seharusnya ditampilkan dan juga didukung.
Tapi memang kecenderungan yang ada, fundamentalisme selalu dihubungkan dengan gerakan2 dan opini2 garis keras yang cenderung ekstrim. Puritanisme dalam Kristen, sebagai contoh, awalnya juga adalah gerakan penyeimbang dari sisi moralitas. Walaupun kemudian mempunyai banyak sempalan.
Fundamentalisme dlm Agama menurut saya lagi, masih normal-normal saja. Caranya yang sering kebablasan.
November 15, 2007 at 3:54 pm
@ Pyrrho
Karena saking dekatnya sama kenyataan, atau karena yang nulisnya juga mahasiswa? π
*yang notabene berkepentingan dengan isi post di atas*
Iya, betul. Saya sendiri menuliskan “fundamentalisme” di atas cuma buat menggambarkan bahwa yang saya tuju adalah orang-orang yang cenderung terlalu strict dalam beragama.
Sebetulnya itu juga udah sebagai saringan, supaya pembaca nggak salah paham dan mengira saya menghina Islam habis-habisan. Bahkan Salafy pun ada yang dakwahnya lemah lembut lho. π
Setuju. Sebab, agama itu (harusnya) dasarnya baik — dan fundamentalisme yang tepat sasaran harusnya membawa hasil yang baik pula…
…kalau cara menerapkannya nggak salah, lho. π
Euh… kalo yang di atas itu, kira-kira caranya kebablasan nggak ya?
*bertanya dengan senyum rada berdosa* π
November 17, 2007 at 8:41 pm
Tulisan keren
November 20, 2007 at 2:54 pm
[…] [3] Mengacu pada fundamentalisme Islam kebablasan yang sempat saya singgung di post yang lalu […]
November 20, 2007 at 4:46 pm
nice satire… π
November 20, 2007 at 5:10 pm
@ Tito
Thank you… ^^
Desember 2, 2007 at 9:27 pm
Gaya penulisan yang terlalu kekanak2an…
Hanya memberikan dampak emosional bagi umat islam untuk menanggapi nya….
Walaupun saya bukan pendukung Fundamentalisme islam, tapi anda telah menyentuh pokok2 dari ajaran islam itu sendiri, dan ini hanya akan menyebabkan pertikaian saja. Bukan menjernihkan permasalahan.
Seperti pada permasalahan “Surga”, “Menundukkan Pandangan”, “Wanita menutup aurat” dll.
Kalo anda tidak suka kepada surga, menundukan pandangan dan tidak ingin wanita menutup aurat….ini bukan berarti anda boleh mengejek org yg berharap surga, org yg ingin menundukan pandangannya ato wanita2 yg ingin menutup aurat dengan memakai cadar….
ini adalah hak mereka dan blom tentu diantara mereka memvonis anda seperti yg anda pikirkan.
Disini saya tidak menemukan bahwa ini sebuah opini yg dapat dijadikan sebagai bahan reference dalam menanggapi permasalahan dengan org yg anda tuju, tapi hanya lah sebuah “ejekan” terhadap ajaran islam.
Menurut saya apapun permasalahan yg diangkat haruslah menjaga rasa persaudaraan.
Desember 2, 2007 at 10:11 pm
MacDots:::
kayaknya anda belum tau apa itu makna “satir”, dab π
Desember 3, 2007 at 9:09 am
@ MacDots
Saya harap Anda sudah membaca catatan akhir yang ada di tulisan di atas. Adapun kalau masih belum jelas, Anda bisa meng-klik entry wikipedia yang saya link di sana. π
Silakan baca: [satire] dan [ironi] di wikipedia. π
Desember 4, 2007 at 11:04 pm
@ Mac Dots
Inget…open minded bro! Jangan terlalu emosionil, namanya juga free speech. Dan ransanya ini bukan ejekan terhadap Ajaran Islam yang sesungguhnya!
Ini hanya kenyataan terhadap Fundamentalis Islam, kalo ada yang tersinggung berati hal ini memang benar!
Desember 31, 2007 at 1:55 am
[…] mereka tetap hebat, kaya, kuat, makmurΒ dan begitu solid? SedangkanΒ musuh mereka tertama kaum FUNDAMENTALIS tidak dapat berbuat apa apaΒ kecuali hanya bisa berteriak dan menuduh bahwa hal ini atau itu […]
Januari 5, 2008 at 11:42 pm
Gw cuma mo komen….
-Buat yang merasa menulis:
gW emang ‘kebakar’ sedikit baca tulisan (baca: hinaan Lo)…. Knp? Gimanapun juga MEREKA JUGA SAUDARA Gw! Coz MEREKA MUSLIM!
Oke, Gw setuju kalo fundamentalis MUNGKIN telah berbuat KELIRU…. Tapi mengungkiit2 kekeliruan ADALAH sifat PENGECUT….dan EFEK BERBAHAYA yang timbul adalah KEBENCIAN dari sesama umat islam MAUPUN dari orang luar islam…. Gw gak tau agama lO apa? cuma pesen Gw…. Urus diri sendiri dulu baru MENGOCEH! (di agama manapun, Gw yakin ini diajarkan! Tampar diri dulu baru nampar orang! Enak kagak?)
– Okelah, Fundamentalis Islam (FPI, Hizbut Tahrir, Whabi, dll) Lo Lo rendahin kayak gini….DAN MEMANG LO PUNYA ALASAN untuk itu, Dan Gw pun kadang2 jengkel ma mereka
TAPI……….
sekarang Gw nanya ke Lo Lo pada
bagi yang muslim: Patut gak sih Lo nertawain mereka? Kalo keliru ya ngomong dong ma mereka! Bilang dong kalo itu keliru! Kasih dong alasannya SAMA MEREKA! Bukan berkotek dan berkoar2 gak jelas di sini?
Gak heran islam di indonesia gak maju2, wong bisanya cuma saling menyalahkan?
Setau Gw…. SEMUA YANG MERASA ISLAM harus SALING MEMBELA, BUKAN dengan menganggap BENAR kekeliruan mereka, TAPI MEMBENARKAN yang KELIRU.
Mereka juga muslim! Mungkin gak sepinter kalian2 yang mungkin merasa sebagai CENDIKIAWAN MUSLIM….
Tapi alangkah TIDAK CENDIKIAnya menertawakan sesama muslim!!!!
Bagi Lo yang nonmuslim khususnya kr*****: Setau dan sekepercayaan Gw, agama islam adalah agama yang sempurna, DAN GAK AKAN MUNGKIN bertentangan dengan ilmu pengetahuan….
Dan setau Gw juga…. Orang islam kebanyakan di dunia ini ya percaya kalo mataharilah pusat tata surya….
Jadi bertanya sendiri ‘Yg menghukum Galileo karena bilang kalo bumi BUKANLAH pusat tata surya dulu siapa ya?) π —> G****A!
ARTINYA…. GE***A JUGA PERNAH SALAH!!!!
dan gak salah dong kalo Gw bilang:
FUNDAMENTALIS KR****N SUDAH ADA JAUHHHHHHHH SEBELUM FUNDAMENTALIS ISLAM ADA!
*PEACE AH*
Januari 6, 2008 at 1:37 am
@ atas
Coba Anda baca dulu komentar nomor #42, dan ikuti link-linknya kalau perlu. π
Silakan aja Anda beranggapan bahwa sesama umat tak boleh saling menertawakan. Tapi ini kritik satire. Kalau umat tak ingin ditertawakan, jadilah umat yang tak layak ditertawakan. Kalau tak ingin dihina? Ya jangan mau jadi orang yang bisa dihina. π
Toh semua hal di atas berdasarkan kasus nyata, bukan? Jangan belah cerminnya, bung. π
Ah, tapi itu nggak mengubah kenyataan, bahwa masih ada umat Islam yang berpikir seperti di atas. Kristen pernah berbuat begitu bukan berarti fundamentalis Islam boleh bernapas lega… itu mencari pembenaran namanya. π
Januari 6, 2008 at 9:30 am
Idem sama komen sora9n
…dan keluarlah kalimat sakti: βsebuah agama tidak butuh kepastian bahwa agama lain lebih buruk dari agama tersebut untuk diimani umatnya.
jika yakin sebuah agama itu benar, tidak butuh kesalahan agama lain agar umatnya meyakini kebenaran agama tersebut.β
Cari pembenaran… π
Januari 6, 2008 at 6:16 pm
Gw bukan muslim yang baik, tapi Gw tetep Membela agama Gw sendiri:::
saya ndak tau anda ini muslim yang baik atau ga. tapi yang jelas saya pahami adalah bahwa anda adalah muslim yang tidak tau makna satir dan ironi π
Januari 6, 2008 at 8:06 pm
Euh. Melihat komen nomor 45 jadi mengingatkan akan debat soal bahaya laten komunis… π
Mungkin yang bernuansa sindiran masih sulit diterima sebagian besar masyarakat Indonesia ya… atau tidak? -_-a
Januari 6, 2008 at 9:41 pm
*tercerahkan oleh komen oom Amed berikut ini:
Satir itu rentan untuk disalah pahami, apalagi dijadikan bahan buat maki-maki orang. Sebaiknya jangan diteruskan kebiasaan menulis satir. Tulislah seadanya saja, hentikan kreativitas yang tidak berguna itu!
*tercerahkan*
π
Januari 7, 2008 at 12:15 am
@ Yang bilang Gw gak ngerti apa itu satir maupun ironi
Apapun namanya, BERLINDUNG atas nama tulisan satire, ironi, atau APAPUN JUGA…. Menertawakan tetaplah menertawakan…. Yakinkah Lo dgn tulis2an ini mereka bakal ‘berubah’? seperti yg Lo inginkan mungkin?
Yang ada Lo malah MEMAKSAKAN kehendak Lo….
KEHENDAK LO, Sadar maupun gak sadar menganggep mereka ‘AIB’ buat umat islam? Lo emang gak nulis terang2 an…. tapi…. Orang gak bodoh!
Sekarang siapa yang FUNDAMENTALIS? Siapa yang KOLOT?
Jadi menurut Lo g boleh ada HTI, FPI, dan st? hadapilah realita!
Lo mungkin balik menyerang dgn bilang ‘Kalo gitu Hadapin dong realita kita2 ini yang menulis kayak gini’….
Thats different! —->
REALITA bahwa Lo nulis kayak gini adalah jelas2 realita PEPESAN KOSONG…. GAK ADA HASILNYA! RALAT: pepesan kosong yang sakti yang ampuh memecah belah umat dan membuat sesama muslim benci sesama muslim!
Realita mereka?—-> Mereka emang fundamentalis dan fanatik…. TAPI…. mereka ADA! REAL! MEMBUAT PERUBAHAN! SEENGGAKNYA angka perjudian berkurang…. LO MAU MENYANGKAL?
Nah, Lo Lo pada? *peace
[qoute=sora9n]Kalau umat tak ingin ditertawakan, jadilah umat yang tak layak ditertawakan. Kalau tak ingin dihina? Ya jangan mau jadi orang yang bisa dihina. ;)[/quote]
1. Jelas banget Lo dah kecolongan….
Lo gak ngarahin ini ke UMAT ISLAM KAN?
Lo bilang ini cuma buat yg fundamentalis?
*SANGAT TIDAK KONSISTEN!….
APA SALAH KETIK YA? He3 *peace lagi
2. kalo Gw terjemahin Lo mo bilang:
-umat islam LAYAK ditertawakan
-Umat islam LAYAK dihina
So obvious!
TERANG BANGET KALO LO MAU MECAH BELAH UMAT!
Masalah orang fanatik apa nggak itu MASALAH KECIL!
Ada yang JAUUHHHHHHHHH LEBIH PENTING!
Misalnya, gimana MEMPERBAIKI MORAL ANAK BANGSA INI! Gimana supaya anak2 muda muslim MAU BUKA ALQURAN MEREKA!
Sekali lagi ya: UMAT ISLAM TETEP SATU,
Mau yang islam KTP, islam moderat, islam fundamentalis, atau radikal sekalipun!
Prinsip ya tetep: Sesama muslim jangan saling MENERTAWAKAN! Harusnya ya saling MENGINGATKAN!
(Dan Lo akan bilang ‘ini CARA GW MENGINGATKAN!’ Tapi Gw bilang: CARA LO MALAH BIKIN ORANG PECAH! DAN BIKIN ORANG NONMUSLIM BERGENERALISASI BURUK tentang islam!)
Mari BELAJAR dan BERGERAK Bung!
Satu hal Gw SANGAT TIDAK SUKA DI SINI:
Lo mentrademarkkan kata2 pokoknya, jalan lurus, disampaikan terang, kafir kamu!
Lo bener2 bikin orang benci ma agamnya sendiri!
YA ITU HAK MEREKA? Keberatan?
-SEPINTER APAPUN LO! GAK SEMUA HAL LO BISA TAU!
Coba deh Lo renungin:
‘allah lebih tau dari Kamu’
kalo kamu masih aja mengejek orang2 muslim yang taat banget tnpa bertanya2…. berarti sama aja lo mengejek:
-Para Malaikat yang bersujud menyembah Adam TANPA BANYAK KOMENTAR!
-Nabi Ibrahim yang menyembelih anaknya?
Apa jgn2 Lo mikir kalo Nabi Ibrahim teroris?
He3…….
SEIMBANGIN DONG:
OTAK yang GAK SEBERAPA dengan IMAN!!!!
@yANG HILang Gw cari pembenaran:
Oke…. mungkin iya…. pertanyaannya?
Is that a big deal? —-> pikir dong knp gw cari pembenaran kayak gitu? knapa? knapa? knapa?
JANGAN CUMA MENCARI2 KESLAHAN!
*Peace
Januari 7, 2008 at 12:17 am
@ Yang bilang Gw gak ngerti apa itu satir maupun ironi
Apapun namanya, BERLINDUNG atas nama tulisan satire, ironi, atau APAPUN JUGA…. Menertawakan tetaplah menertawakan…. Yakinkah Lo dgn tulis2an ini mereka bakal ‘berubah’? seperti yg Lo inginkan mungkin?
Yang ada Lo malah MEMAKSAKAN kehendak Lo….
KEHENDAK LO, Sadar maupun gak sadar menganggep mereka ‘AIB’ buat umat islam? Lo emang gak nulis terang2 an…. tapi…. Orang gak bodoh!
Sekarang siapa yang FUNDAMENTALIS? Siapa yang KOLOT?
Jadi menurut Lo g boleh ada HTI, FPI, dan st? hadapilah realita!
Lo mungkin balik menyerang dgn bilang ‘Kalo gitu Hadapin dong realita kita2 ini yang menulis kayak gini’….
Thats different! —->
REALITA bahwa Lo nulis kayak gini adalah jelas2 realita PEPESAN KOSONG…. GAK ADA HASILNYA! RALAT: pepesan kosong yang sakti yang ampuh memecah belah umat dan membuat sesama muslim benci sesama muslim!
Realita mereka?—-> Mereka emang fundamentalis dan fanatik…. TAPI…. mereka ADA! REAL! MEMBUAT PERUBAHAN! SEENGGAKNYA angka perjudian berkurang…. LO MAU MENYANGKAL?
Nah, Lo Lo pada? *peace
[qoute=sora9n]Kalau umat tak ingin ditertawakan, jadilah umat yang tak layak ditertawakan. Kalau tak ingin dihina? Ya jangan mau jadi orang yang bisa dihina. ;)[/quote]
1. Jelas banget Lo dah kecolongan….
Lo gak ngarahin ini ke UMAT ISLAM KAN?
Lo bilang ini cuma buat yg fundamentalis?
*SANGAT TIDAK KONSISTEN!….
APA SALAH KETIK YA? He3 *peace lagi
2. kalo Gw terjemahin Lo mo bilang:
-umat islam LAYAK ditertawakan
-Umat islam LAYAK dihina
So obvious!
TERANG BANGET KALO LO MAU MECAH BELAH UMAT!
Masalah orang fanatik apa nggak itu MASALAH KECIL!
Ada yang JAUUHHHHHHHHH LEBIH PENTING!
Misalnya, gimana MEMPERBAIKI MORAL ANAK BANGSA INI! Gimana supaya anak2 muda muslim MAU BUKA ALQURAN MEREKA!
Sekali lagi ya: UMAT ISLAM TETEP SATU,
Mau yang islam KTP, islam moderat, islam fundamentalis, atau radikal sekalipun!
Prinsip ya tetep: Sesama muslim jangan saling MENERTAWAKAN! Harusnya ya saling MENGINGATKAN!
(Dan Lo akan bilang ‘ini CARA GW MENGINGATKAN!’ Tapi Gw bilang: CARA LO MALAH BIKIN ORANG PECAH! DAN BIKIN ORANG NONMUSLIM BERGENERALISASI BURUK tentang islam!)
Mari BELAJAR dan BERGERAK Bung!
Satu hal Gw SANGAT TIDAK SUKA DI SINI:
Lo mentrademarkkan kata2 pokoknya, jalan lurus, disampaikan terang, kafir kamu!
Lo bener2 bikin orang benci ma agamnya sendiri!
YA ITU HAK MEREKA? Keberatan?
-SEPINTER APAPUN LO! GAK SEMUA HAL LO BISA TAU!
Coba deh Lo renungin:
‘allah lebih tau dari Kamu’
kalo kamu masih aja mengejek orang2 muslim yang taat banget tnpa bertanya2…. berarti sama aja lo mengejek:
-Para Malaikat yang bersujud menyembah Adam TANPA BANYAK KOMENTAR!
-Nabi Ibrahim yang menyembelih anaknya?
Apa jgn2 Lo mikir kalo Nabi Ibrahim teroris?
He3…….
SEIMBANGIN DONG:
OTAK yang GAK SEBERAPA dengan IMAN!!!!
@yANG HILang Gw cari pembenaran:
Oke…. mungkin iya…. pertanyaannya?
Is that a big deal? —-> pikir dong knp gw cari pembenaran kayak gitu? knapa? knapa? knapa?
JANGAN CUMA MENCARI2 KESALAHAN!
*Peace
Januari 7, 2008 at 12:21 am
Sorry double posting
*Belibet sih, he3
Jangan dihapus ya Komentnya!
Januari 7, 2008 at 9:45 am
Ga bakal dihapus kok mas. Yang dihapus itu kan SPAM dan sejenisnya. π
Membela itu bagus, tapi kalau udah sampai ke tahap ad-hominem, wah susah ini.
Btw, kok kutipan saya yang: βsebuah agama tidak butuh kepastian bahwa agama lain lebih buruk dari agama tersebut untuk diimani umatnya.
jika yakin sebuah agama itu benar, tidak butuh kesalahan agama lain agar umatnya meyakini kebenaran agama tersebut.β
…buat nanggapin komentar mas yang juga menyalahkan agama lain kok ndak dibahas ya? π
Biarpun esensi agama-agama pada hakikatnya emang satu, tapi di banyak agama banyak denominasi yang menghasilkan pemahaman bebeda-beda dalam umatnya. Misalnya saja dalam Islam, Anda sendiri bisa melihat betapa sulitnya menyatukan Sunni dan Syiah. Di Kristen juga, Katholik Roma udah banyak beda dengan Ortodoks Timur. Memang benar kalau hakitkat bisa dikatakan satu, bahkan 3 agama anak cucu Abraham/Ibrahim pun hakitkatnya bia dikatakan satu juga (plus Baha’i, Mormon, dll)… yang menjadi permasalahan adalah persepsi umat. π
Januari 7, 2008 at 3:22 pm
@ Roze #50
Heh!! Itu komen kan juga satir???
Januari 7, 2008 at 4:32 pm
“”Gw bukan muslim yang baik, tapi Gw tetep Membela agama Gw sendiri:::””
Simple anda memang Bukan Muslim yang baik, tetapi anda juga “bukan Seorang Muslim yang Pandai” π
Anda terlalu emosi dalam menafsirkan Satir .. itu yang membuat anda ditertawakan π
Januari 7, 2008 at 10:42 pm
@ Gw bukan muslim yang baik, tapi Gw tetep Membela agama Gw sendiri!
maka renungkan juga: allah lebih tau dari kamu.
termasuk tujuan penulisan postingan ini, kan?
sebentar, biar ga dianggap ga ngerti satir atau ironi, coba terangkan dulu apa itu definisi dari satir dan ironi menurut anda?
see? π
Januari 8, 2008 at 12:49 pm
Well
@rodensia
Oke2, i got it….
Anda benar!
memang pemahaman agama orang2 beda2 kan?
That’s the point…. itulah pemahaman MEREKA!!!! So? Untuk apa tulisan satir dibuat?
@RETORIKA
Gw nggak pernah bilang kalo Gw muslim yang pandai, anyway
SIMPEL AJA DEH: GW GAK SETUJU DENGAN KEBERADAAN TULISAN SATIR!!!!
Ampun deh kalo ada yang menanggapi: SIMPEL AJA, ANDA NGGAK USAH BUKA BLOG INI, BERES KAN?
—-> Masalahnya nggak sesimpel itu…. bukan mengiritasi Gw TAPI ini mengiritasi Umat! That’s why i should comment!
Knp?
Selain gak ada gunanya….
Akan membuat muslim secara umum AKAN MENBENCI FUNDAMENTALIS ISLAM (BACA: UMAT ISLAM JUGA?) See????
dan MEMBUAT ORANG NONMUSLIM kalo ORANG ISLAM YA SEMUANYA SEPERTI ITU….
Dan orang YANG MEMBACA TULISAN INI akan berkata: Ck Ck Ck, SESAMA MUSLIM KOK SALING MENJELEKKAN!
Wake up!
Masalah Gw pandai apa nggak BUKAN ESENSI dari komen Saya!
Sekarang mengapa menyerang ‘pandai/ tidaknya’ Gw?
—–> Kalo mo komen, TOLONG pikir dulu ya π
PEACE
Lagian Wait, yang menertawakan Gw siapa ya?
Adakah di antara Anda Anda sekalian yang terhormat yang menertawakan Saya?
Kalo ada sila tunjuk jari!!!!
@Dekisugi
Mungkin, bahasa Saya terlalu vulgar dan to the point….
SATIR: “Satire makes fun of peopleβs faults”
http://simple.wikipedia.org/wiki/Satire
Simple English aja bilang kalo stire itu FUN atas keslahan/ kekeliruan orang!!!!
Itukah moral orang2 di sini?
TOLONG JAWAB!!!!
Januari 8, 2008 at 12:54 pm
O ya lupa!
Bukan berarti Gw anti ma semua jenis satire!
ONLY:
SATIRE yang MEMECAH BELAH, kenapa dibuat?
Tambahan:
O ya, @ RETORIKA
Serang Komennya Bukan Orangnya! Karena itu akan menunjukkan kualitas Anda sendiri Lho….
Semua ini HANYALAHah opini Gw murni yang ditunjang beberapa fakta….
JADI…. ini hanya UNEG-UNEG pembaca!
peace then!
Januari 8, 2008 at 1:10 pm
aDUH lupa lagi….
mungkin ini agak dalem dikit ya….
@dekisugi
Allah lebih tau tujuan penulisan ini….
BENAR SEKALI!
akan tetapi….
Bila Saya merasa ada yang ‘salah’ dengan sesuatu, bukankah Saya berhak berpendapat?
Dalam pandangan Saya tentunya….
Saya HANYA INGIN MENUNJUKKAN/ menggunakan kacamata
‘ISLAM ADALAH SATU’
Cuma itu…. π
perpecahan adalah cara paling gampang memecah belah umat! Apalagi kalo bibit perpecahan itu datang dari TUBUH ISLAM SENDIRI—-> gitu sih yang diajarin ma guru agama Saya
=================================
Orang terbijakpun GAK AKAN SELALU MENGGUNAKAN OTAK!
@semua
Mungkin kedatangan Saya cukup ‘irritating’ bagi beberapa orang di sini….
Simpel tujuan Saya seperti nama saya:
Ingin membela agama,,,, PERAMPOK YANG gak pernah sholat pun boleh membela agamanya, Kenapa Saya yang bukan perampok tidak?
Januari 8, 2008 at 1:22 pm
sekali lagi………. LAST
βsebuah agama tidak butuh kepastian bahwa agama lain lebih buruk dari agama tersebut untuk diimani umatnya.
jika yakin sebuah agama itu benar, tidak butuh kesalahan agama lain agar umatnya meyakini kebenaran agama tersebut.β
===> Coba Anda cari arti kata ‘hujjah’….
Saya tidak MENYALAHKAN karena MEMANG kenyataannya ya seperti itu,,,, FAKTA nya ya seperti itu
Si Penulis DENGAN BEBAS mengumbar ‘APA YG MENURUT DIA AIB BAGI ISLAM’
Bukankah wajar kalo Saya berkata: penulis juga MENCARI PEMBENARAN bahwa FUNDAMENTALIS ISLAM ADALAH AIB BAGI ISLAM….
Knp Saya tidak?
PADAHAL NGGAK SEMUA ORANG ISLAM BERPIKIR SEPERTI ITU…. Contoh Saya, Bukan FPI, HTI, dan sejenisnya…. saya cuma muslim moderate biasa, tapi gak menganggep FI (Fund dlm islam) ADALAH MASALAH YANG PERLU DIBESAR2KAN!
Januari 8, 2008 at 1:38 pm
@ Gw bukan muslim yang baik, tapi Gw tetep Membela agama Gw sendiri!
sepertinya ada perbedaan pondasi ttg satir di sini karena yang anda buka adalah yang simpel π pendalaman ttg satir mungkin bisa diliat lagi di http://en.wikipedia.org/wiki/Satire
saya paham, perbedaan pondasi pemikiran antara yang simpel dengan yang lebih kompleks inilah yang mengakibatkan miskomunikasi
hati2 dengan fatamorgana, mas. yang nampak salah di mata anda bisa aja belum tentu salah. tapi emosi tentunya bakal mengaburkan maksud baik π
anda pernah liat aksi brutal para aktivis yang mengatasnamakan agama? mereka membuat islam tidak terlihat ramah di mata dunia.
kalo yang seperti itu diteruskan, apa yang bakal diterima oleh umat islam? saya jawab, hanya semakin banyaknya antipati thd agama yang katanya rahmat bagi semesta alam ini.
dan, artikel di atas dibuat untuk menyindir mereka2 itu, mas. banyak cara yang lebih elegan yang bisa dilakukan, tapi kenapa memilih cara yang brutal?
anda menganggap FPI bukan masalah besar? fine! itu buat anda. buat saya dan beberapa teman di sini, FPI menyebabkan stereotip negatif buat islam. islam jadi nampak barbar dengan interpretasi ala mereka.
FPI adalah sebuah masalah besar jika islam ingin menunjukkan esensinya sebagai rahmat bagi semesta alam. di dunia ini, mana ada, sih, orang yang suka dikasari, sekalipun mereka itu bajingan?
perpecahan? justru menurut saya para fundamentalis itulah yang menyebabkan perpecahan. bukan cuma perpecahan intern, tapi juga perpecahan ekstern!
seandainya kita bisa menunjukkan esensi islam dengan lemah-lembut kepada dunia, saya anggap cita-cita saya hidup dalam penuh kedamaian pasti bakal tercapai.
kalem, mas… satir itu tidak sesimpel yang anda bayangkan. ada banyak aliran satir di dunia penulisan ini.
satir nampak fun? benar! karena satir memang salah satu bentuk humor. tapi humor model apa? ya humor yang menyindir. kalo kita peka, kita bisa menangkap pesan keprihatinan dalam humor tersebut.
masalahnya sekarang, apakah kita peka terhadap sebuah humor satir? mau contoh humor satir yang lainnya? rajin2 nonton the simpsons, mas
Januari 8, 2008 at 4:42 pm
@ Komentar #51 dan #58
Begini, begini. Mas/mbak ini kelihatannya menyangka bahwa post di atas ini murni untuk menertawakan. Padahal, kenyataannya, ini ditujukan untuk menyindir. Seperti yang disampaikan sama Dekisugi sebelumnnya.
“Satire” itu bukan sekadar making fun of one’s fault. Saya kopikan dari wikipedia Inggris, bukan yang simple seperti Anda tulis:
Saya rasa cukup, ya. Atau mungkin bisa dilanjutkan lagi. π
Sekarang saya jawab satu-satu…
…
Wah, bagaimana ya… ini kan sindiran. Walaupun agak kasar sih… Ibaratnya orang yang disindir, tentunya dibutuhkan kepekaan sendiri untuk memahami tujuan dari ucapan si penyindir. π
Ya, di satu sisi perjudian berkurang. Tapi di sisi lain, kita boleh mengabaikan sains, mengafirkan sesama, dan berdakwah dengan cara merusak. Jangankan hidup bersama dengan yang berbeda agama, sesama muslim aja masih dijelek-jelekin kok. π
Saya sarankan Anda baca tulisan saya [yang ini] beserta link-link-nya. Nggak lengkap amat sih; tapi lumayan buat rujukan, IMHO. π
Oh, tidak. Jelas Anda yang kecolongan.
Misalnya Anda dan teman-teman lagi di kelas dan ngobrol keras-keras. Dosen kemudian menyindir Anda — malah kalau perlu dengan kata-kata yang sarkas… misalnya “mahasiswa kelas ini kualitasnya kayak orang pasar”.
Nah. Dia kan nggak memberikan petunjuk. Tapi ada solusi yang jelas di situ… Yaitu jangan lakukan.
Demikian juga post ini. Satire dan tertawaan itu bukan untuk menghina. Intinya? Tentu saja sama dengan para penyindir pada umumnya. “Kalau Anda merasa kena, sadarlah bahwa ada yang tak suka pada tindakan Anda!”
Jelas yah. π
…dan dengan menunjukkan kekonyolan mereka di depan mata, mereka harusnya sadar bahwa itu nggak bagus. Justru saya menunjukkan betapa absurdnya konsep mereka secara blak-blakan supaya mereka sadar! Silakan baca lagi definisi satire yang saya kutip di atas.
Saya mau tanya dulu: moral macam apa yang Anda harapkan dari fundamentalis? Mental perusak ala FPI? Moral tukang bom ala Imam Samudra? Mental menolak sains ala Wahhabi?
Sadarilah bahwa Anda terbuai pada ‘keberhasilan’ mereka pada, minimal, mengurangi judi dan maksiat. Juga tingkah mereka sebagai polisi moral. Tapi caranya salah!
Cara yang mengutamakan kasar dan rasa takut itu tak akan membentuk peradaban yang baik! Kalau memang Islam itu ajaran yang mengutamakan kebaikan, harusnya cara-cara macam itu nggak diterapkan oleh mereka yang (ngakunya) para pembela Islam! π
Hei, bung, ini cuma salah satu cara dalam mengingatkan umat. Kami di blog ini tak selamanya berteriak dengan satire. Coba cek [kategori “Islam”] di blog ini; harusnya Anda bisa lihat bahwa kami juga menulis dengan cara baik-baik. π
Fakta, bukan? Cuma muslim radikal yang hobi memuntahkan kata-kata itu. Seperti yang saya bilang, jangan belah cerminnya.
Saya pun nggak akan menulis sekeras itu kalau memang nggak ada dasarnya, kok.
BTW, soal rangkaian kata2 itu, sebaiknya Anda baca juga [post ini] dan [ini] untuk melihat sepak terjang mereka dan kata-kata itu. π
Saya nggak mencela ketaatan mereka, lho. Saya kan cuma menyindir keberlebih-lebihan mereka dalam menjalankan agama. Dan itu lingkupnya sosial. π
Pemahaman sih pemahaman bung. Cuma itu jadi masalah kalau penerapannya merugikan orang lain, terutama yang mempunyai keyakinan berbeda. Anda pikir itu reasonable untuk menolak sains hanya karena beda penafsiran kitab? Anda pikir layak kalau kita harus taklid buta pada orang yang mengajar kita? Atau, kalau mau lebih ekstrim, Anda setuju dengan gaya perusakan ala FPI dan geng Imam Samudra?
Kalau iya ya, sudah. Kita memang beda cara pandang kayaknya. π
Makanya, pelajarilah agama dari ajarannya… jangan dari kelakuan umatnya. Kalau saya cuma ngeliatin Islam dari umatnya doang mah saya juga udah murtad dari dulu-dulu… π
Sesama muslim menjelekkan? Ha! Bukan menjelekkan. Itu namanya otokritik, Mas/Mbak. Masih lebih baik ada muslim yang bersedia angkat suara dan menegur umatnya, daripada justru nonmuslimlah yang menjelak-jelekkan dan menghina tanpa ampun. Betul? π
Mas/mbak… maaf kalau saya menyinggung, tapi kenyataannya nggak begitu. Islam itu udah terpecah jadi banyak. π¦
Bukan sekadar faksi radikal-moderat aja, Islam sekarang bahkan udah punya banyak kelompok yang terkadang masing-masingnya bermusuhan. Dalam hal ideologi, misalnya Sunni vs. Syiah. Bahkan dalam sunni sendiri masih ada Salafy/Wahhabi, JT, IM, HT, dan lain-lain sebagainya; masing-masing dengan corak perjuangan dan kadar kekerasannya masing-masing.
Islam itu memang satu, tapi faksinya ada banyak. Bahkan penafsiran yang satu bisa saja dinafikan yang lainnya; e.g. Wahhabi x Syiah, Wahhabi x JT, dan lain sebagainya.
Tentu saja umat akan mudah terpecah, karena cara berpikir mereka sendiri beda-beda. Ini juga yang terjadi di Kristen — Katolik, Protestan, Anglikan, dsb. Kalau Anda mengharapkan persatuan dalam damai, itu jauh lebih berat daripada sekadar ngomong lho. π
Wah, kalau begitu dakwah ala FPI itu nggak apa-apa? Padahal Rasul tak pernah mencontohkan demikian lho semasa hidupnya.
…
…
Tapi, tolong diberi penekanan pada definisi satire yang saya berikan, terutama dengan cetak tebalnya. That’s what it means when we talk about satire here. π
Januari 8, 2008 at 11:26 pm
Penjelasan yang cukup memuaskan dari dekasugi dan sor9n
Di sini Kita memang ada perbedaan pandangan:
1. Fundamentalis islam adalah bahaya laten bagi Islam, menurut Saya hanyalah perbedaan pemahaman dan Penerapan Saja, Kita nggak pernah tau, di mata Allah mereka gimana kan?
2. Bagi Anda tulisan satire akan membuat orang yg tersindir akan ‘tersentil’…. buat Saya kok malah ‘memperkeruh’ ya? maaf kalo opini saya salah…. bukan maksud Saya ‘menuduh’ Anda memecah belah dan menimbulkan kebencian intra maupun extra islam…. tapi Saya kok ‘merasa’ 2 efek di atas akan SANGAT BERBAHAYA…. Sekali lagi maaf jika opini Saya keliru….
3. Bagi Saya apapun alirannya, apapun fraksi nya, islam tetep satu…. Saya hanya berpesan, JANGAN BENCI FPI,,,, mereka saudara kita! Sila mengkritik kekeliruannya bukan JENGGOT PANJANG nya, Gitu sih!
=======================================
Jikalau demikian sila lanjutkan perjuangan via otokritik Anda, harapan Saya
-hargailah perbedaan (perbedaan FPI dkk)
-hati2 lah ma tulisan yg kira2 ‘berbahaya’
-jangan benci JENGGOT PANJANG dan JILBAB LEBAR,,,, itu sangat MENUSUK hati umat islam yang berjenggot dan berjilbab panjang karena tidak semua dari mereka adalah anggota FPI DKK….
*SALAM PEACE, KEEP POSITIVE FIGHT!
Januari 8, 2008 at 11:48 pm
Rangkuman Pandangan Saya (sorry nyampah):
1.Di spektrum islam manapun Kita berada, KTP, Liberal, Radikal, Kaffah TM, jilbab seleher, jilbab lebar, jenggot panjang, jenggot pendek , atau tidak berjenggot,
——–> Agama Kita Sama, ISLAM! Jika sudah menyangkut agama, MARI BERSATU!
2.Satire hanya akan memperkeruh keadaan, boleh lah menyatire hal-hal lain, tapi please jangan KEYAKINAN AGAMA! JANGAN CARA MENERAPKAN AGAMA! Saya yakin dibalik KERAS CARA mereka FPI adalah manusia2 lembut sama seperti para penulis dan pembaca di sini….
3. janganlah terlalu MEMOJOKKAN FPI dkk,,,,
tolong lihat niat baik mereka…. jangan cara mereka ngejalanin agama…. jangan cara mereka berpakaian!!!! Ok
peace
Januari 9, 2008 at 10:39 am
tapi saya tetep nggak suka dengan cara barbar ala FPI, lho. nggeret2 pentungan kemana2, main sambit2an batu dimana2. bah! π
Februari 14, 2008 at 3:30 am
Just in case you donβt get the idea, post ini ditulis dengan menggunakan gaya bahasa satire dan ironi.
~Dekisugi~
kalo FPI-nya nyamar pake seragam PP apa Hansip hehehe
Agustus 6, 2008 at 5:51 pm
Tegakkan agama Allah……
terapkan Syariah dan tegakkan Khilafah……..
insyaallah barokah……
November 1, 2015 at 10:50 pm
khilafah pasti tegak, khilafah janji allah & rasulnya.
Oktober 1, 2009 at 4:51 pm
Ha….. setelah membaca argumen-argumen yang disajikan di atas tentang pentingnya masuk ke dalam fundamentalisme ISlam, saya merasa tertarik untuk berdiskusi. Menarik bahwa aliran fundamentalisme Islam mencoba memengaruhi ideologinya bagi orang lain, karena saya pun setuju kebebasan berpendapat di zaman ini. Itu wajar, akan tetapi saya sangat tidak setuju dan merasa jijik, muak dengan pengarung yang tidak logis dan intoleran dengan orang lain. Bagaimana mungkin orang diajak masuk ke kelompok ini dengan syarat harus mengorbankan banyak hal, salah satunya tidak boleh lagi belajar filsafat,apakah dengan belajar filsafat lantas membawa orang kepada kehancuran, bukankah dengan belajar filsafat seseorang dibantu untuk berpikir secara kritis tentang segala hal termasuk dalam kehidupan beriman? mengapa orang tidak boleh lagi mempercayai teori bahwa bumi yg mengelilingi matahari, bukankan matahari adalah pusat sistem tata surya yang diakui kesahian penelitiannya?
Oktober 1, 2009 at 4:59 pm
Lagi… darimana kesemrawutan ini berasal. Kalau tidak keliru menyimak argumentasi-argumentasi penulis tentang pentingnya seorang mahasiswa masuk ke dalam fundamentalisme Islam, saya SANGAT TIDAK SETUJU, cara menarik simpati orang saja sudah kelihatan, memberangus kebebasan orang, mematok seakan-akan aliran ini paling benar dan karenanya layak diikuti. Bukankah cara yang disajikan itu secara tidak langsung telah mencuci otak orang lain juga. Bagaimana mungkin orang diajak berpikir secara irasional dan sintimentil terhadap segala hal yang lain?
Oktober 1, 2009 at 6:01 pm
Bagaimana mungkin hal itu terjadi dalam hidup bersama di Indonesia, bukankah pluralisme, multikuluralisme masih hidup dan dijunjung tinggi di negara kita, bukankah pancasila itu masih memberi ruang publik untuk hidup secara baik dan damai satu sama lain? Kalau fundamentalisme Islam ingin ditegakkan di Indonesia, baiklah kita melihat dulu apakah paham kita benar dan yang lain salah? BUkankah cara seperti yang ditampilkan di atas bisa membawa kehancuran dalam hidup bersama, karena ada kesan memaksa orang untuk menuruti cara atau pola pikir monolotik dari aliran yang dimaksud. Di mana kebebasan manusia? Apakah mungkin orang lain masih bisa berekspresi di Indonesia jikalau fundamentalisme Islam ditegakkan? Cobalah lebih bijak dan kritis.
Juni 3, 2013 at 1:44 pm
I drop a comment whenever I like a article on a blog or I have something to valuable to contribute to the conversation.
It is triggered by the passion communicated in the post I
looked at. And on this article Mengapa Mahasiswa Harus Mendukung
Fundamentalisme Islam | OMG! Opinions – Uncensored.
I was actually moved enough to post a thought π I do have a couple of questions
for you if you don’t mind. Is it just me or does it give the impression like some of the remarks look as if they are written by brain dead people? π And, if you are posting on other places, I’d like to follow everything
new you have to post. Could you list the complete urls of all your shared sites like your
Facebook page, twitter feed, or linkedin profile?