Written by Farido El Guevarra
Teruntuk seluruh manusia manusia berduit, kaum kapitalis, pejabat pejabat pemerintahan Negara Republik Indonesia. Pecinta dan anggota klub mobil sport dan harley mahal, pengemar dugem. Pendemo, baik dari kalangan mahasiswa ataupun rakyat sipil yang berhaluan kapitalis, demokratis, dan segala aliran aliran yang dianggap kanan lainnya (termasuk aliran agamis). Masih ingatkah kalian semua dengan peristiwa peristiwa di bawah ini?
Yang kemudian diikuti dengan pengharaman dan pen”cap”an bahaya laten kepada Komunisme. Sebuah kejadian hampir terulang lagi, nampaknya bahaya laten Komunis mulai muncul lagi di negara bernama Indonesia ini. Simaklah berita pembantaian TNI AL terhadap manusia manusia di sebuah desa yang tanahnya menjadi bagian sengketa antara sipil dan militer.
Siapa sajakah yang dibantai oleh pasukan TNI AL? Tidak lain dan tidak bukan adalah rakyat kecil setingkat buruh dan tani. Dan sepatutnyalah kita berbahagia dengan keadaan yang terjadi. Karena kalian semua harus ingat, sebagai negara yang berhaluan kanan, anti komunisme dan aliran aliran kiri lainnya, TNI sudah melaksanakan tugas negara dengan baik.
Mereka, rakyat kecil itu amatlah dekat dengan buruh dan tani yang sesegera mungkin, cepat atau secepatnya akan menjelma menjadi kekuatan yang selama puluhan tahun kita takuti yaitu Komunisme! Mereka mereka itu menuntut persamaan hak, persamaan gaji dan pengusaan penuh oleh negara terhadap kekayaan agar bisa dimanfaatkann untuk kesejahteraan bersama para rakyat. Mereka (*Komunisme*) akan membuat kesukaan kita selama ini yang membeda bedakan kasta, harta dan tahta, termasuk faktor keturunan menjadi hilang. Tidak akan ada lagi yang namanya kafe khusus para pecinta harley, ataupun tempat nongkrongnya anak anak pengusaha kayu dan tambang. Yang ada hanya warung rakyat, yang semua harganya diatur pemerintah. Tidak bisa lagi kita membedakan diri kita dengan rakyat jelata karena pakaian kita akan dijatah dan disamaratakan, begitu pula alat transportasi. Ferrari ataupun Ford yang sudah kita beli dengan mahal akan diambil negara, ditukar dengan sepeda yang bentuknya sama persis dengan milik orang lain, bahkan yang sebelumnya lebih miskin daripada kita kaum kanan ini.
Maka dari itu, dukunglah pembantaian massal yang dilakukan oleh TNI AL, demi kemanan bangsa, demi ideologi negara, demi kelangsungan haluan kanan yang selama ini mensejahterakan seluruh sebagian rakyat Indonesia.
Originally written here with the more explicit content.
Juni 6, 2007 at 10:18 pm
Ini lagi, ini lagi. Buku sejarah cuma memuat ini
Bagaimana dengan ini
“Peristiwa PRRI”
Apa yang kalian tahu tentang ini?
Pernahkah kalian membayangkan genosida ketika republik masih muda?
Ketika segenap kekuatan angkatan laut terkuat di Asia (saat itu) memborbardir kota pantai yang romantis.
Ketika segenap kekuatan angkatan udara yang baru dibeli, dimuntahkan mortirnya untuk menghancurkan pusat-pusat budaya.
Apa yang kalian tahu selain yang kalian baca dari kitab suci sejarah.
Apa???
Saya sedang ingin bertanya.
Juni 6, 2007 at 10:19 pm
Ya diserahin ajalah ke mekanisme hukum yang berlaku dinegara ini. Kalau ndak puas sama hukumnya, demonya ke dpr. Kalau puwas sama produk hukumnya tapi ndak puas sama pelaksanaanya, demonya ke pemerintah …
Juni 7, 2007 at 1:00 am
senjata ato peluru khan dibeli dari uang rakyat jadi TNI sekedar mengembalikan uang rakyat dengan bentuk laen.
Juni 7, 2007 at 9:22 am
Kereen…. hapuskan komunis di Indonesia ;D
itu sekalian utk mensukseskan program penekanan laju pertumbuhan penduduk dan mengurangi angka kemiskinan di negara kita.
busyet, mana respon kaum agamis kita? apakah memang darah buruh tani itu sudah dihalalkan sehingga mereka diam aja?
Juni 7, 2007 at 9:32 am
Pokoknya™ yang™ nggak™ beragama™ itu™ komunias™! Ganyang™ saja™ semua™!
😆
Juni 7, 2007 at 10:51 am
Hidup komunisme!!! Dicap komunis n kiri gak saya bilang gini!!??
Ganyang komunis!!! Dcap agamis n kanan gak saya bilang gini!!??
Mang gue pikirin!!! Ho ho ho
Juni 7, 2007 at 11:38 am
Aku cuman inget yang lima ini selalu….
Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi bangsa Indonesia…
Mudah2an yang lain juga ga lupa….hiks..
Juni 7, 2007 at 12:59 pm
orang miskin yaa….
pengen jadi sama kaya ma yang laen coz ga tahan miskin melulu
apapun di dunia ini punya dua sisi
baik dan buruk
tinggal terserah kita pilih yang mana
OK!!!
Juni 7, 2007 at 1:12 pm
@He Who Must Not Be Named
Saya juga ingin tanya, tolong komen anda diperjelas objek dan subjeknya. Oke…..
@MaIDeN
Demo kemana mana juga ga menghasilkan apa apa
@regsa
analogi yang bagus *analogi artinya apaan sich ya?*
@CY
Kayanya kamu kurang begitu memahami tulisan saya, ayau anggap saja kamu punya penfsiran lain
@Master Li
*Bingung, bagaimana akan ikut bersikap*
@Suluh
Bagus nich komennya, I like it! *itu aja ga bisa nambahin yang lain*
@Evy
Saya juga masih ingat Bu. Tapi kan cuma sebatas diingat. he he
@Donald Duck
Kalau gitu saya pilih anda sebagai saudara bila anda laki laki. dan saya pilih anda sebagai pacar kalau anda wanita
Juni 7, 2007 at 1:36 pm
Komunisme memang bukan jawaban terbaik. Tapi emang ada jawaban terbaik buat masalah di bumi ini.
Yang jelas kekerasan bukanlah jawaban yang benar dan harus dihindari.
Dan sangat ironis kalau tentara membunuh manusia2 yang seharusnya mereka lindungi.
Kosong itu isi, isi itu kosong….
Juni 7, 2007 at 3:05 pm
@Fourtynine
Gwa kan koment nya pake gaya satir bung… 😀
atau mungkin gw lagi bodoh kali…, soalnya kalo ga ada petunjuk khusus susah sih menafsir postingan diatas. Bisa kiri dan bisa kanan, bisa hitam dan bisa putih…
Juni 7, 2007 at 5:26 pm
Saya mau katakan, “hati-hatilah menulis begini, bisa-bisa nanti menganggap komunis itu terbaik”, tapi urung.
Saya tak suka dengan kejadian tersebut. Dengan pembantaian dan pemiskinan kaum buruh, petani dan rakyat lapisan bawah lainnya. Tapi bukan berarti bahwa mereka bisa diasosiasikan dengan komunisme.
Kalo bagi saya pribadi ya, komunis itu mimpi. Sebuah mimpi tentang surga yang ada di bumi. Surga yang sama rata dan sama rasa. Jika komunisme bertujuan menghapuskan perbedaan, apa bedanya dengan orang puritan-fanatik yang memaksakan semuanya harus di bawah visi yang sama dengan mereka??
*saya ingat karikatur di website yang sudah lupa saya URL-nya. Bunyinya begini: “WORK HARD COMRADES, AND STATE WILL TAKE ALL YOU HAVE. INCLUDING YOUR HOME AND YOUR WIFE” 🙂 *
Ada rentang waktu yang lama antara Marx, Lenin, dan kita hari ini. Ide manusia tidak selalu cocok untuk diterapkan di segala zaman. Bahkan ide seorang nabi/rasul yang bersumber dari pikirannya sendiri. (Mudah-mudahan saya nggak dicap kafir bicara begini, karena saya ingat sejarah bagaimana dalam perang seorang Muhammad pun meminta pendapat pasukannya 🙂 ).
Sebagai muslim, tentu saja idealnya saya berbasis pada ideologi saya yang menganut agama Islam. Karena, Islam bagi saya bukan sekedar agama dengan ritual-ritual dan kaji-mengaji saja.
Cuma… saya cocok kalo dikatakan, tidak adil membenci idealisme lain, lalu menghalalkan darah atau mendiamkan jika ada ketidak-adilan pada mereka. Berbeda pikiran? Berargumentasilah, atau jalani hidup sendiri-sendiri. Selama tangan tidak mengepal untuk menantang, kenapa harus ribut?
He he he… mana itu FPI, FBR dan Laskar-laskar suci lainnya? Kalo memang takut komunisme bangkit, berpihaklah pada rakyat kecil. Bantu mereka. Angkat mereka dari kemiskinan dan kebodohan, karena dua hal tersebut adalah makanan empuk bagi komunisme (dan idealisme apapun lainnya).
Jangan cuma berpihak pada Gubernur Sutiyoso saja (ingat FBR baru2 ini?) atau mengunjungi koruptor dan tiran sekelas Soeharto dengan alasan hablum-minannas (ingat Ja’far Umar Thalib yang ke RSU Pertamina tahun lalu?) Pake alasan segala… bilang saja cari pantat dan founding!
*timpuk pake seasbak puntung rokok*
Juni 7, 2007 at 6:04 pm
apa sih salah komunis?
*ambil tempat di belakang alex*
Juni 7, 2007 at 8:44 pm
Salah komunis?
Salah komunis adalah sama dengan salahnya dengan yang laen. 😛
Juni 8, 2007 at 3:11 am
@tika
Komunis itu jelas salah, Tika.
Kesalahan ideologi yang satu ini pada pokoknya itu adalah karena memiliki idealisme yang berbeda dengan orang-orang yang berpikiran “tidak ada idealisme yang lebih benar selain idealisme kami.” 😀
Ideologi apa pun akan sama salahnya, sama busuknya, jika dipegang dan ditafsikran secara salah pula. Bahkan moralitas atau agama sekali pun, jika dimonopoli oleh sikap egois, tetap saja akan salah.
Errr… kita bukan komunis kan ya, bicara begini? Wah… bisa digorok macam kambing kurban nanti 😛
*gantian pindah ke belakang tika*
Juni 8, 2007 at 12:57 pm
apapun ideologinya jika yang menjalani katro ya hasilnya tentu katro.
*maaf ya mas tukul, kata-katanya tak pinjem*
Juni 8, 2007 at 2:11 pm
Apapun ideologinya, minumnya “Teh Botol Sosro” !
*hayoo, siapa yg ga setuju 😀 *
Juni 8, 2007 at 4:17 pm
@Dnial: Yang jelas pelurunya engga kosong
@CY: Okelah, terserah anda mau menafsirkan apa. Terserah kemampaun otak dan persepsi anda
@Fadli: SEtuju!
@Yang lain yang lagi saling jawab: Itu anak anak yang lain pada debat sendiri kayaknya, yang jelas saya selaku penulis memang saat ini lebih milih jadi komunis ketimbang kapitalis, tapi komunisme versi saya sendiri.
Juni 9, 2007 at 11:56 am
Mam, saya malah teringat akan NASAKOM.
Juni 9, 2007 at 6:52 pm
@Deathberry
Saya malah teringat Kapitalis Busuk
Juni 9, 2007 at 7:53 pm
bukan melupakan sejarah, gak mao aja ngomong gini-ginian.
yah, masa lalu selalu menimbulkan dendam. cerita selalu bisa mempengaruhi kepribadian.
gak bayangin deh, anak yang dalam gendongan ibu yang tewas itu…, masih mo gak jadi tentara 🙂
cuma gitu deh.
Juni 11, 2007 at 7:23 pm
@Orang biasa
Hanya coba mengingatkan sejarah, harus dionongin yang beginian
Masa lalu selalu menjadi pelajaran, cerita bisa mendewasakan kepribadian
Saya bayangkan anak yang mati sebagai mayat, dikubur, seperti halnya manusia lain. jadi tentara untuk membela bangsa
Cuma gitu
Juni 14, 2007 at 5:02 pm
[…] selain kawan saya sendiri juga sudah memasukkannya ke halamannya dan tentu isu terkini seperti ini sudah terulas dengan baik melalui dalam gaya wadehelism, posisi kasus ini juga telah menjadi polemik yang menggelinjang […]
Juni 16, 2007 at 1:36 pm
[…] info tentang Nadya. Cewe ini tinggal dengan keluarga pamannya yang kebetulan berprofesi sebagai pasukan anti-komunisme berseragam kacang ijo, sering kali rumahnya kosong karena pamannya dinas sampai malam, sementara […]
Februari 15, 2010 at 2:18 pm
harulah di usahakan tidak lagi jadi seperti itu tahun yang mendantang 2010 ini semoga dalam aktivitas kesuksesan 🙂
Juli 1, 2007 at 6:30 pm
Saya rasa, komunisme berhak hidup di Indonesia, jika mereka itu:
1. Tidak menipu
2. Tidak menghasut
3. Tidak membunuh
4. Tidak berkhianat
5. Tidak mencuri
6. Tidak merampok
7. daaann… tidak melakukan tindakan-tindakan keji ala machiavelian lainnya.
Lalu, bagaimana caranya supaya RI jadi RI Komunis? Ya, demokrasi dong. Khan komunis suka sama demokrasi? Kalo banyak yang setuju sama komunis, ya jadilah negara ini komunis.
Tapi, tentu saja hal itu masih susah, karena:
1. Komunis dilarang
2. Banyak yang nggak protes kalo komunis dilarang.
Balik lagi ke demokrasi, karena banyakan yang nggak suka sama komunis, maka komunis diusir dari negeri ini. Syuuuh-syuuuh pergi sana dari Indonesia! Hehehe… . Karena itu, selama rakyat ini belum ngijinin komunis balik lagi, ya jangan keras-keras kalo ngomong soal komunis. Pokoknya sekarang, usahain aja buat rakyat nggak nglarang komunis.
Masalah tanah, saya adalah pembela TNI AL, jika:
1. Tanah itu memang bukan milik rakyat secara hukum.
2. Rakyat meminta tanah tersebut dengan paksa.
3. Rakyat mengancam pasukan TNI dengan senjata tajam.
4. TNI tidak mendapatkan tanah tersebut karena kekuasaan dan kesewenang-wenangannya, tapi karena itu memang hak mereka sejak dulu.
Jangan jadi kiri dong, kiri itu nggak baik. Makan khan harus pake tangan kanan. Yang pake tangan kiri itu cebok. (Nggak nyambung hehehe…)
Agustus 20, 2007 at 10:12 pm
memang orang dan organisasi yang paling benci dan dendam sama TNI dan orde baru adalah orang PKI, bisa dimaklumi, kejayaan yang didepan mata pada tahun 65 an, terhapus hanya sekejap karena kedigjayaan TNI dan orde baru. kini sudah berlalu puluhan tahun berharap kejahatan PKI tidak terlihat jelas lagi…., tapi nyang namanya komunisme itu kan melanggar harkat kemanungsaan, tidak sesuai dengan kodratnya dan melanggar hak asasi manusia……, aku sih berharap tidak ada lagi ideologi macam seperti itu ….yang mengiming-imingi orang miskin dengan omong kosong……supaya tidak menyesal maka lebih baik kita enyahkan ideologi komunisme…………….HIDUP ORDE BARU…HIDUP GOLKAR………(dari pengusung Neo Orde Baru si penjagal ideologi PKI) :)) :)) 😛
Februari 20, 2009 at 7:16 pm
Setahu saya Cuba adalah negara Sosialis – Komunis. Tapi pendidikan di sana nggak ada yang bayar alias gratis. Kesehatan juga gratis. malahan pas gempa melanda Jogjakarta, Cuba yang pertama ngirim bantuan paramedis nggak kurang dari 1500 orang dokter & perawat.
Cina juga Komunis, tapi sekarang Cina sudah menjadi macam ekonomi di kawasan Asia bahkan dunia. Jepang dan Amerika aja keder liat kemajuan pesat Cina.
Coba kita lihat di “negri tercinta” kita. Kemiskinan, pengangguran dimana-mana. Busung lapar, korupsi, suap, biaya pendidikan yang selangit, biaya kesehatan yang nggak terjangkau. Apa sih yang dibutuhin rakyat kecil? Bukannya pemimpin yang adil, pendidikan yang layak dan kesehatan yang murah yang selama ini cuman jadi “mimpi-mimpi” bualan partai politik yang dagang muka keparat mereka biar dapet dukungan?
Seseorang benci atau tidak suka terhadap sesuatu itu berarti “dianggap” bahwa keadaan mereka jauh lebih baik bila dibandingkan dengan sesuatu yang mereka benci.
Lalu? Bagaimana dengan kamu semua? Kamu benci terhadap komunis, tapi kehidupanmu dan sekitarmu? Jauh lebih mengenaskan daripada mereka yang hidup di bawah “rejim” Komunis…
Camkan itu….
Februari 15, 2010 at 2:14 pm
Teruntuk seluruh manusia manusia berduit, kaum kapitalis, pejabat pejabat pemerintahan Negara Republik Indonesia. Pecinta dan anggota klub mobil sport dan harley mahal, pengemar dugem. Pendemo, baik dari kalangan mahasiswa ataupun rakyat sipil yang berhaluan kapitalis, demokratis, dan segala aliran aliran yang dianggap kanan lainnya (termasuk aliran agamis). Masih ingatkah kalian semua dengan peristiwa peristiwa di bawah ini?
1. Pemberontakan PKI Madiun
2. Pemberontakan G 30 S PKI
Yang kemudian diikuti dengan pengharaman dan pen”cap”an bahaya laten kepada Komunisme. Sebuah kejadian hampir terulang lagi, nampaknya bahaya laten Komunis mulai muncul lagi di negara bernama Indonesia ini. Simaklah berita pembantaian TNI AL terhadap manusia manusia di sebuah desa yang tanahnya menjadi bagian sengketa antara sipil dan militer.
Siapa sajakah yang dibantai oleh pasukan TNI AL? Tidak lain dan tidak bukan adalah rakyat kecil setingkat buruh dan tani. Dan sepatutnyalah kita berbahagia dengan keadaan yang terjadi. Karena kalian semua harus ingat, sebagai negara yang berhaluan kanan, anti komunisme dan aliran aliran kiri lainnya, TNI sudah melaksanakan tugas negara dengan baik.
Mereka, rakyat kecil itu amatlah dekat dengan buruh dan tani yang sesegera mungkin, cepat atau secepatnya akan menjelma menjadi kekuatan yang selama puluhan tahun kita takuti yaitu Komunisme! Mereka mereka itu menuntut persamaan hak, persamaan gaji dan pengusaan penuh oleh negara terhadap kekayaan agar bisa dimanfaatkann untuk kesejahteraan bersama para rakyat. Mereka (*Komunisme*) akan membuat kesukaan kita selama ini yang membeda bedakan kasta, harta dan tahta, termasuk faktor keturunan menjadi hilang. Tidak akan ada lagi yang namanya kafe khusus para pecinta harley, ataupun tempat nongkrongnya anak anak pengusaha kayu dan tambang. Yang ada hanya warung rakyat, yang semua harganya diatur pemerintah. Tidak bisa lagi kita membedakan diri kita dengan rakyat jelata karena pakaian kita akan dijatah dan disamaratakan, begitu pula alat transportasi. Ferrari ataupun Ford yang sudah kita beli dengan mahal akan diambil negara, ditukar dengan sepeda yang bentuknya sama persis dengan milik orang lain, bahkan yang sebelumnya lebih miskin daripada kita kaum kanan ini.
Maka dari itu, dukunglah pembantaian massal yang dilakukan oleh TNI AL, demi kemanan bangsa, demi ideologi negara, demi kelangsungan haluan kanan yang selama ini mensejahterakan seluruh sebagian rakyat Indonesia.